Kamis, 29 Desember 2011


AMSALUL QUR’AN

A.Definisi Amtsal Al-Qur’an
 Dari segi bahasa,Amtsal merupakan bentuk jama’ dari matsal, mitsl, danmats il yang berarti sama dengan syabah, syibh, dansyabih, yang sering diartikan dengan perumpamaan. Sedangkan dari segi istilah, amtsal adalah menonjolkan makna dalam bentuk perkataan yang menarik dan padat serta mempunyai pengaruh mendalam terhadap jiwa, baik berupa tasybih ataupun perkataan bebas (lepas, bukan tasybih.

B.Macam-macam Amtsal dalam Al-Qur’an
1. Al-Amtsal Al-Musharrahah
Yaitu matsal yang di dalamnya dijelaskan dengan lafadz matsal atau sesuatu yang menunjukkan tasybih. Contohnya Q. S. Al-Baqarah: 261 sebagaiamana telah dijelaskan di atas.
2. Al-Amtsal Al-Kaminah
Yaitu matsal yang di dalamnya tidak disebutkan dengan jelas lafadz tamsil tetapi ia menunjukkan makna-makna yang indah, menarik dalam kepadatan redaksinya dan mempunyai pengaruh tersendiri bila dipindahkan kepada yang serupa dengannya
Misalnya adalah firman Allah Q. S. Al-Furqan: 67







   

“Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta), mereka tidak berlebihan, dan tidak (pula) kikir, dan adalah (pembelanjaan itu) di tengah-tengah antara yang demikian.”
Contoh lainnya adalah Q. S. Al-Isra’: 29

3. Amstal mursalah
                       Yaitu kalimat-kalimat bebas yang tidak menggunakan lafaz tasybih secara jelas. Tetapi kalmat-kalimat itu berlaku sebagai masal.
Berikut ini contohnya:
a.       Sekarang ini jelaslah kebenaran itu (yusuf:51)
b.      .tidak ada yang akan menyatakan terjadinya hari itu selain dari Allah (annajm:58)
c.       Telah diputuskan perkara yang kamu berdua menanyakannya (kepadaku).(yusuf:41)

                    Sebagian ahli ilmu memandang hal demikian sebagai telah keluar dari adab alqur’an. sebab Allah menurunkan alqur’an bikan untuk dijadikan masal, tetapi untuk direnungkan dan kemudian diamalkan isi kandungannya.”
                Golongan lain berpendapat, tak ada halangan bila seseorang mempergunakan alqur’an sebagai masal dalam keadaan sungguh-sungguh. Misalnya ia sangat merasa sedih dan berduka karena tertimpa bencana, sedangkan sebab-sebab tersingkapnya bencana itu telah terputus dari manusia lalu ia mengatakan, tidak ada yang menyingkapnya selain dari Allah. “ (an-najm 53:58 ).atau  Ia diajak bicara oleh penganut ajaran sesat yang berusaha membujuk agar mengikuti ajarannya itu, maka ia menjawab. : “untukmulah agamamu dan untukkulah agamaku.: “(alkafirun 6)”. Tetapi berdosa besarlah seseorang yang dengan sengaja berpura-pura pandai lalu ia menggunakan quran sebagai masal, sampai-sampai ia terlihat sedang bersendagurau.
C.Faedah-faedah amstal       
1.      Menonjolkan sesuatu ma’qul ( yang hanya bisa dijangkau akal, abstrak ) dalam bentuk konkrit yang dapat dirasakan indra manusia, sehingga akal mudah menerimanya : sebab pengertian-pengertian abstrak tidak akan tertanam dalam benak kecuali jika ia dituangkan dalam bentuk indrawi yang dekat dengan pemahaman. Misalnya Allah membuat masal bagi keadaan orangyang menafkahkan harta dengan riya dimana ia tidak akan mendapatkan pahala sedikitpun dari perbuatan nya itu.
“ maka perumpamaan orang itu seperti batu licin yang diatasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadilah ia bersih ( tidak bertanah ). Mereka tidak menguasai sesuatu pun dari apa yang mereka usahakan.” (albaqoroh:264 )
2.      Menyingkapkan hakikat-hakikat dan mengemukakan sesuatu yang tidak tampak seakan-akan sesuatu yang tampak misalnya:
“mereka yang memakan ( mengambil ) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan setan lantaran ( tekanan ) penyakit gila.” (albaqoroh: 275 ).
3.      Mengumpulkan makna yang menarik lagi indah dalam ungkapan yang padat, seperti amstal kaminah dan amstal mursalah dalam ayat-ayat diatas.
4.      Mendorong orang yang berdiri masal untuk berbuat sesuai dengan isi masal, jika ia merupakan sesuatu yang disenangi jiwa. Misalnya Allah membuat masal bagi keadaan orang yang menafkahkan harta dijalan Allah, dimana hal itu akan memberikan kepadanya kebaikan yang banyak .
5.      Menjauhkan ( tanfir ), jika isi masal berupa sesuatu yang dibenci jiwa. Misalnya firman Allah tentang larangan berguncing . “dan janganlah sebagian kamu mengguncing sebagian yang lain. Sukakah salah seorang diantara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentu kamu merasa jiik kepadanya. ( alhujarot: 12 )
6.      Untuk memuji orang yang diberi masal sperti firmannya tentang para sahabat: “demikianlah perumpamaan mereka dalam taurot dan perumpamaan mereka dalam injil, yaitu seperti tanaman yang mengeluarkan tunasnya maka tunas itu menjadikan tanaman itu kuat lalu menjadi besarlah ia dan tegak lurus diatas pokonya. Karena Allah hendak menjengkelkan hati  orang-orang kafir. ( alfath: 29 )
7.      Untuk menggambarkan ( dengan masal itu ) sesuatu yang mempumyai sifat yang dipandang buruk oleh orang banyak. Misalnya masal tentang keadaan orang yang dikaruniai kitabullah tetapi ia tersesat jalan hingga tidak mengamalkannya. Dalam surat al-a’raf: 175-176.
8.      Amstal lebih berpengaruh pada jiwa, lebih efektif dalam memberikan nasihat, lebih kuat dalam memberikan peringatan, dan lebih dapat memuaskan hati. Allah banyak menyebut  amsal didalam alquran untuk peringatan dan pelajaran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar