Kamis, 29 Desember 2011

TKW


Bismillahirrohmanirrohim

Indonesia membudayakan penjualan budak
Oleh
Mimi muthi’atillah
Maha suci Allah yang maha agung,  Allah menganugrahi kita berbagai macam kenikmatan terutama bangsa Indonesia yang Allah berikan sumber daya alam yang tak terhingga banyaknya. Sungguh sangat disayangkan Indonesia yang kaya akan sumber daya alamnya ini tidak diseimbangkan dengan sumber daya manusianya, tingkat sumbar daya manusia yang rendah di Indonesia membuat pengolahan sumber daya alam yang tidak optimal.Masyarakat Indonesia yang terlarut dalam kenikmatan alam yang Allah berikan cenderung bermalas-malasan, pembodohan pada zaman penjajahan jepangpun menjadi penyebab Masyarakat Bangsa Indonesia sulit berkembang dan SDM yang bertaraf rendah.
Harta, tahta, dan wanita kerap kali membutakan seseorang dan dikatakan racun dunia. Pemerintah bangsa Indonesia yang sudah terlena dengan kenikmatan alam indah Indonesia dan disuguhkan kekuasaan cenderung menikmati bukan merasakan beban amanah yang dipikul. Mereka menggunakan kesempatan tersebut untuk lebih bersenang-senang, sehingga sedikit bahkan tidak ada yang dilakukan untuk rakyat, sedangkan rakyat yang memang SDMnya rendah tidak bisa berbuat apa-apa. jika SDM tinggipun jarang yang bermoral karena zaman sekarang segalanya dapat dibeli dengan uang.
Kembali kepada zaman jahiliyah usia dunia yang semakin tua ini kembali seperti dulu lagi seperti manusia yang sudah lanjut usia tingkah lakunya kembali seperti balita begitupun kehidupan dunia yang semakin tua ini kehidupan manusianya sama seperti dlu ketika zaman jahiliyah. Dimana ketika itu  asih ada perbudakan. Disini kami akan membahas salah satunya adalah perbudakan.
Menurut sejarah, Islam diturunkan di tanah Arab salah satunya untuk menghapuskan perbudakan. Manusia yang cerdas dan cerdik bahkan sangat cerdik sehingga hukumpun bisa dipermainkan, Indonesia setiap tahunnya tidak sedikit mengirimkan tenaga kerjanya ke luar negri salah satunya Arab saudi untuk dipekerjakan paling banyak untuk menjadi pembantu rumah tangga. Rendahnya SDM membuat bangsa Indonesia lebih memilih bekerja ke luar negri padahal di negrinya sendiri banyak yang bisa dilakukan dan dikerjakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Pengetahuan dan pembekalan yang kurang dari pemerintah Indonesia kepada tenaga kerjanya membuat tidak sedikit ara tenaga kerja (TKW) Indonesia yang merasa kecewa bekerja keluar negri.
Orang Arab sangat memuliakan para istrinya dan memeliharanya dengan baik sehingga sangat jarang ditemui di negara tersebut seorang wanita yang pergi ke luar rumah sekedar untuk ke pasar, sekalipun ada pasti bersama suaminya. Bahkan mereka menyewa pembantu untuk melakukan pekerjaan rumah tangga. Sedangkan kita lihat di Indonesia yang paling banyak di pasar adalah wanita, bahkan para suami membiarkan istrinya bekerja hingga ke luar negri sebagai buruh kasar sebagai pembantu rumah tangga.
Pemerintah tidak sedikit mengirimkan para TKW setiap tahunnya karena devisa yang dihasilkan cukup besar namun kepedulian akan jaminan hidup TKW selama bekerja di luar negri sangatlah kecil, yang diutamakan adalah keuntungan yang diperoleh, kurangnya tingkat kesadaran pemerintah tidak sedikit mencelakakan para TKW.
Wanita adalah yang paling banyak dikirim sebagai TKW, pekerjaan yang tidak ringan. Dan jaminan kesuksesan yang sangat kecil, banyak sekali sudah kita temui TKW yang tidak mendapatkan perlakuan semestinya sebagai manusia, disiksa, diperkosa, penganiayaan kerap kali terjadi bahkan ada yang sampai dibunuh, sedangkan yang kita ketahui pemerintah tidak banyak bertindak, disini dapat kita lihat kepedulian pemerintah yang kurang  yang hanya menikmati devisa yang dihasilkan, hal ini tak jauh beda dengan penjualan budak, bisa dikatakan yang dilakukan pemerintah Indonesia bukanlah sekedar mempekerjakan warganya ke luar negri tapi menjualnya layaknya budak karena pemerintah dapat menikmati keuntungan yang dihasilkan namun keselamatan para TKW tidak difikirkan.
Hukum kini sudah tidak berlaku semuanya hanya kesenangan yang berkedok hukum. Pemerintah mengirimkan TKW tak lain adalah menjual. Orang arabpun yang mungkin kita memandangnya lebih mengerti tentang syari’at islam malah melakukan perbuatan tak bermoral dengan memperlakukan para TKW tidak sebagimana mestinya tapi seperti budak, sehingga ia dapat melakukan apa yang diinginkannya bahkan untuk memenuhin hasratnya. Dapat disimpulkan pengiriman TKw ke luar negri tanpa jaminan keselamatan dan kepedulian pemerintah yang hanya menikmati hasil tak ada bedanya dengan penjualan budak.
SDM yang rendah membuat bangsa Indonesia tidak sulit untuk dibodohi, sedangkan yang pinter minterin orang.

Wallahua’lam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar